Sisi Gelap dan Terang Twilight

Internasional / 30 November 2009

Kalangan Sendiri

Sisi Gelap dan Terang Twilight

Puji Astuti Official Writer
7227

Seri novel Twilight telah melebar ke film, dan yang baru saja di rilis pada akhir tahun 2009 ini adalah The Twilight Saga: New Moon telah meraup ratusan juta dolar dari para penggemarnya. Novel yang di tulis oleh Stephenie Meyer yang merupakan penganut Mormon ini telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan Kristen. Pada satu sisi, ada yang menganggapnya sebagai gerbang menuju satanisme dan di sisi lain menganggapnya sebagai alat yang efektif untuk penginjilan.

Salah satu yang menganggap seri Twilight ini sebagai sarana efektif untuk penginjilan adalah Jim Chase, pendeta dari Forks Assembly of God. Pastor Jim tinggal di kota yang terkena imbas dari ledakan larisnya film dan novel Twilight. Kota Forks  adalah kota dimana seting film Twilight di buat. Kota yang dulunya hanya di datangi sekitar 18.000 orang oada tahun 2008 kini telah dikunjungi 64.000 dalah satu tahun ini. Kota yang penduduk Kristennya sekitar 3200 orang ini mengatakan bahwa buku dan film Twilight tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat setempat namun juga membuka sebuah ladang misi yang baru.

"Dari pada membawa kami ke ladang misi, Tuhan membawa orang-orang kesini," demikian ungkap Pastor Jim. "Kami melakukan penginjilan dengan persahabatan. Kami tunjukkan mereka siapa Kristus dengan tindakan kami, kami tunjukkan mereka siapa Kristus dengan sikap kami."

Hal yang sama juga diakui oleh anggota jemaatnya, Merle Watson (79). Merle Watson mengatakan bahwa dirinya setidaknya telah bersaksi kepada 1000 orang sejak para turis berdatangan ke Hotel Fork dimana dia bekerja. Kebanyakan orang datang karena kisah roman yang ada di novel tersebut. Bahkan ada seorang wanita kuliahan yang menangis ketika ia menceritakan kisah cinta itu. "Saya akan memberikan segalanya jika ada seseorang yang mencintai saya seperti itu," ungkap wanita tersebut.

Kimberly Power, seorang pelayan anak-anak muda memiliki pendapat yang sama dan dia rindu agar anak-anak muda itu menemukan Yesus sebagai pahlawan mereka dan cinta sejatinya.

"Para gadis itu hanya rindu untuk diterima,"tambahnya. "Saya telah melihat hal ini selama bertahun-tahun. Ini hanyalah salah satu cara untuk menarik mereka."

Tidak sepandangan dengan pendapat di atas, Bill Schnoebelen, seorang pelayan Tuhan yang pernah jatuh dalam satanisme mengatakan bahwa orang Kristen harusnya menolak Twilight. Menurutnya Twilight berbahaya karena berbeda dengan kisah fantasi seperti Lord of The Ring. Kisah vampire meningkatkan ketertarikan pada sub budaya Gothic dan satanis. Saat ini, ungkap Bill, ada ratusan orang yang minum darah sebagai bagian dari aliran sesat vampire. Bill sendiri pernah melakukan hal ini dan bertobat pada tahun 1984. Twilight menurutnya memberikan sisi glamour pada okultisme dan mengurangi kewaspadaan akan bahayanya dunia okultisme.

Sumber : Charismamag.com
Halaman :
1

Ikuti Kami